Pengembangan Pembelajaran Interaktif Dalam Pembelajaran PAI


BAB I

PENDAHULUAN

Model pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan ajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Dalam proses mengajar seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.

Pengembangan model pembelajaran interaktif dalam mata pelajaran PAI dapat dilakukan oleh guru pada semua pokok bahasan, dengan syarat harus memerhatikan beberapa hal, yakni : motivasi, pemusatan perhatian, latar belakang siswa dan konteksitas materi pelajaran, perbedaan individual siswa, belajar sambil bermain, belajar sambil bekerja, belajar menemukan dan memecahkan permasalahan serta hubungan sosial.













BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Pembelajaran Interaktif
    Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.  Pembelajaran  Interaktif merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Pembelajaran  terdapat komponen–komponen  pembelajaran ditinjau dari pendekatan sistem, maka dalam prosesnya  suatu  pembelajaran  akan melibatkan  berbagai  komponen, diantaranya: tujuan, guru, peserta didik, materi,  metode,  media  serta  evaluasi. Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya.[1]
  2. E-Learning
    E-learning adalah sistem pembelajaran secara elektronik, menggunakan media elektronik, internet, komputer dan file multimedia (suara, gambar, animasi, dan video).

Karakteristik pendidikan jarak jauh :

  1. Ada keterpisahan yang mendekati secara permanen antara tenaga pengajar (guru atau dosen) dari peserta ajar (siswa atau mahasiswa) selama program pendidikan.
  2. Ada keterpisahan yang mendekati permanen antara seorang peserta ajar (siswa atau mahasiswa) dari peserta ajar lain selama program pendidikan.
  3. Ada suatu institusi yang mengelola program pendidikannya.
  4. Penyediaan sarana komunikasi dua arah sehingga peserta ajar dapat mengambil inisiatif dialog dan mengambil manfatnya.

Jadi, e-learning itu proses pembelajaran secara elektronik. Yang dimaksud elektronik disini bukan semata-mata peralatannya, tetapi juga meliputi metode dan medianya, bagaimana kita berbagi ilmu dan pengetahuan, men-download materi perkuliahan, meng-upload tugas, melakukan diskusi dengan dosen dan sebagainya, yang dilakukan secara elektronis.

Keuntungan dan manfaat e-learning :

  1. Real-time and on demands online information
  2. Mobility access, fleksibel dan praktis (dapat dilaksanakan kapan saja sesuai keinginan kita)
  3. Menjangkau wilayah geografis yang luas
  4. User friendly, bebas dari kerepotan dan keruwetan
  5. Mengoptimalkan kualitas belajar
  6. Less administrative papers (bebas dari penggunaan kertas)
  7. Dapat melengkapi aktivitas belajar konvensional
  8. Cara belajar yang aman dan sehat
  9. Melatih pembelajar lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu pengetahuan
  10. Fleksibel memilih materi yang benar-benar kita inginkan dan yang kita butuhkan[2]

Pemanfaatan Teknik Informasi (TI) Sebagai media Pembelajaran :

  1. Komputer sebagai Toul (alat)
  2. Komputer sebagai tutor

  • Komputer menampilkan informasi
  • Siswa menjawab pertanyaan atau masalah yang sesuai dengan informasi yang diberikan
  • Komputer mengevaluasi jawaban siswa
  • Komputer menentukan apakah yang harus diperbuat siswa selanjutnya berdasar hasil evaluasi pada jawaban tersebut

Dalam aplikasi sebagai tutor, komputer bisa digunakan umyuk kepentingan :

  • Latihan sekaligus memberi feedback bagi siswa
  • Mereview pencapaian belajar
  • Menyelenggarakan pembelajaran remedial tentang pengetahuan dasar
  • Melaksanakan tes, baik pilihan ganda maupun yang lain, yang hasilnya segera diketahui siswa
  • Pekerjaan rumah
  • Dialog instruksional[3]

  1. Pendidikan Islam
    Hakikat pendidikan islam merupakan bagian yang tidak terpisahkan bila membicarakan tentang pembelajaran agama islam. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar agama islam yang terjadi pada lembaga pendidikan itu merupakan sebagian kecil dari makna pendidikan islam yang sangat luas. Pendidikan islam secara luas dapat berbentuk formal, nonformal, maupun informal.[4]
    Pendidikan islam adalah usaha memelihara kesucian manusia, hal itu merupakan fitrah yang ada sejak lahir serta mengembangkan segala potensi jiwa yang terdapat padanya melalui segenap usaha, sehingga manusia tersebut terbentuk menjadi manusia yang sempurna berdasarkan pandangan islam
    Pada dasarnya tujuan pendidikan islam identik dengan tujuan hidup manusia. Secara umum, tujuan pendidikan islam adalah arah yang diharapkan setelah subyek didik mengalami perubahan proses pendidikan, baik pada tingkah laku indivvidu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat alam sekitarnya.
    Sasaran dan tujuan pendidikan akan tercapai, bilamana materi pendidikan tersebut diseleksi dengan baik dan tepat. Materi dalam konteks ini intinyaadalah substansi yang akan disampaikan dalam proses interaksi edukatif kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan islam sebagaimana yang telah diuraikan. Secara mendasar materi pendidikan islam dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Pendidikan iman (akidah)
    Pendidikan akidah adalah inti dari dasar keimanan seseorang yang harus ditanamkan kepada anak sejak dulu. Karena dengan pendidikan iniliah anak akan mengenali siapa Tuhannya, bagaimana cara bersikap kepada Tuhannya, dan apa saja yang meski mereka perbuat dalam hidup ini.
    Materi pendidikan keimanan ini adalah untuk mengikat anak dengan dasar-dasar iman, rukun islam dan dasar-dasar syariah. Sejak anak mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu.[5]
  2. Pendidikan Ibadah
    Materi pendidikan ibadah secara menyeluruh oleh para ulama telah dikemas dalam sebuah disiplin ilmu, yang dinamakan ilmu fiqh dan fiqh islam. Karena seluruh tata peribadatan telah dijelaskan didalamnya, sehingga perlu diperkenalkan sejak dini dan sedikit demi sedikit dibiasakan dalam diri anak, agar kelak mereka tumbuh menjadi insan-insan yang bertaqwa.
  3. Pendidikan Akhlak
    Pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak masa analisa sehingga menjadi seorang mukallaf, seseorang yang telah siap mengarungi lautan kehidupan. Tujuan dari pendidikan akhlak ini adalah untuk membentuk benteng religius yang berakar pada hati sanubari. Benteng tersebut akan memisahkan anak dari sifat-sifat negative, kebiasaan dosa dan tradisi jahiliyah.[6]















DAFTAR PUSTAKA

            Daryanto. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. (Yogyakarta: Gava Media)

SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. (Semarang: RaSAIL Media Group)



[1] Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hal. 7-10
[2] Drs. Daryanto, Konsep Pembelajaran Kreatif, (Yogyakarta: Gava Media, 2012), hal. 33-34
[3] Ibid,. hal. 35
[4] Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hal. 34
[5] Ibid,. hal. 35-40
[6] Ibid,. hal. 41

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLIKASI TEORI BELAJAR TERHADAP EMPATI DAN LINGKUNGAN

KEDATANGAN BANGSA BARAT KE NUSANTARA SERTA REAKSI PARA RAJA TERHADAP PENETRASI